4/06/2013

PSIKOLOGI PENDIDIKAN



A.      Pengertian Psikologi Pendidikan

Berasal dari dari bahasa Yunani ‘psyche’ yaitu jiwa dan ‘logos’ yaitu kajian mengenai sesuatu. Psikologi adalah kajian mengenai proses mental dan pemikiran, berhubung tingkahlaku manusia dan hewan, pola pemikiran, perlakuan seseorang dan kebijaksanaan manusia.
Psikologi pendidikan adalah suatu studi kejiwaan dari bidang pendidikan/studi dari bidang pendidikan yang akhirnya diarahkan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pendidikan dan pengajaran.

B.       PSIKOLOGI PENDIDIKAN SEBAGAI DISIPLIN ILMU
Psikologi pendidikan, bisa dipahami sebagai “study tentang proses pendidikan dari sudut tinjauan psikologi”.  Hal ini dapat lihat apakah psikologi pendidikan sudah memenuhi syarat-syarat berikut:
1.      Harus mempunyai obyek
2.      Harus mempunyai metode khusus
3.      Harus mempunyai ruang lingkup studi yang jelas
4.      Harus mempunyai nilai guna dan manfaat

Obyek Psikologi Pendidikan
1.      Obyek material, yaitu bersifat umum, yang juga menjadi obyek kebersamaan ilmu-ilmu umum lainnya yang sejenis, (obyek dari ilmu induknya).
2.      Obyek formal yaitu bersifat khusus yang hanya menjadi sasaran studi tersendiri dari ilmu yang bersangkutan dan berbeda dari obyek-obyek ilmu lainnya, ini keduanya merupakan penghayatan tingkah laku manusia.




Ruang lingkup Psikologi Pendidikan
Ialah meliputi :
1.      Masalah perkembangan dan pertumbuhan individu
2.      Masalah belajar mengajar
3.      Masalah pengukuran dan penelitian
4.      Masalah bimbingan dan penyuluhan
Kegunaan Psikologi Pendidikan
Secara praktis Psikologi pendidikan berguna pada mereka yang terlibat dalam proses pendidikan dan pengajar.
a.       bagi perencana pendidikan
b.      bagi para guru
c.       bagi para orang tua

C.     PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Antara kata pertumbuhan dan perkembangan keduanya mempunyai arti yang berbeda karena suatu yang tumbuh adalah suatu yang bersifat material dan kuantitatif sedangkan yang berkembang adalah suatu yang bersifat fungsional dan kuantitatif.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan.
Ada garis besar yang merupakan faktor terpengaruhnya pertumbuhan dan perkembangan pada seorang anak.
1.      Faktor Intern, faktor yang muncul dari dalam diri anak / dari keturunan.
2.      Faktor Ekstern, faktor yang muncul dari luar diri anak / dari pengalaman dan interaksinya dengan lingkungan.
Dan ada juga kedua faktor tadi di dalam hal ini ada tiga teori :
1.      Teori Rativisme, berpendapat bahwa sejak lahir anak telah memiliki sifat-sifat / dasar-dasar tertentu.
2.      Teori Empirisme, berpendapat bahwa sejak lahir anak tidak memiliki sifat-sifat / dasar-dasar tertntu semata-mata ditentukan faktor dari luar.  
3.      Teori Konvergensi, berpendapat bahwa pertumbuhan dan perkembangan anak itu ditentukan sebagai akibat interaksi.
Prinsip-prinsip Perkembangan.
1.      Prinsip kesatuan organis
2.      Prinsip tempo dan irama berkembang
3.      Prinsip pola umum perkembangan yang sama
4.      Prinsip Konvergensi
5.      Prinsip Kematangan
6.      Prinsip Fungsional
Membina pertumbuhan dan perkembangan anak
Syarat-syarat pokok dalam pembinaan pertumbuhan dan perkembangan.
1.      Adanya Pembina yang bertanggung jawab
2.      Tersedianya alat-alat lengkap
3.      Adanya keteraturan artinya : pembinaan harus diberikan secara terus-menerus
4.      Diperlukan adanya perlindungan
5.      Diperlukan adanya kesabaran dan ketekunan

D.      PENGERTIAN BELAJAR
Belajar mempunyai banyak arti sangat luas. Bisa dikatakan bahwa belajar adalah meliputi setiap pengalaman yang menimbulkan perubahan dalam pengetahuan. Belajar dapat didefinisikan sebagai “berubahnya kemampuan seseorang untuk melihat, berfikir, merasakan, melaksanakan sesuatu dan lain-lain”.

Faktor yang mempengaruhi belajar
1.      Faktor-faktor non sosial
2.      Faktor-faktor sosial dalam belajar
3.      Faktor-faktor fisiologis dalam belajar
4.      Faktor-faktor psikologis dalam belajar



E.       TEORI-TEORI BELAJAR  DAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN SEBAGAI DISIPLIN ILMU
Aliran psikologi dan psikologi pendidikan.
1.      Psikologi yang bersifat spekulatif
2.      Psikologi behavioristik
3.      Psikologi Kognitif
4.      Psikologi humanistik
Dan mengenai teori belajar ini tak lain karena para ahli tidak puas pendapat, para ahli sebelumnya, dari itu timbulah teori belajar yang bersifat kognitif . Psikologi kognitif mulai berkembang dari lahirnya teori gestalt peletak dasar teori gestatif adalah Wertheimer, yang meneliti tentang pengalaman dan problem solving.
Menurut psikologi gestalt ada beberapa sifat khusus belajar dengan insight (pengamatan/pemahaman mendadak antara hubungan terhadap permasalahan) yaitu:
1.      Insight itu tergantung kepada kemampuan dasar yang berbeda-beda antar anak
2.      Insight itu tergantung kepada pengalaman yang relevan
3.      Insight itu tergantung pengaturan secara eksperimental
4.      Insight itu didahului oleh sesuatu periode yang berbeda-beda
5.      Insight itu dapat diulangi
6.      Insight itu yang pernah didapatkan, dapat dipakai untuk menghadapi situasi-situasi yang baru.

Teori-Teori Belajar
Pendekatan-pendekatan dalam teori belajar antara lain
1.      Pendekatan Behaviorisme ( tingkahlaku )
                     J.B Watson
   - memberi tumpuan kepada tingkahlaku yang boleh dilihat
    secara nyata dan tidak nyata.
   - tingkahlaku seseorang dipengaruhi oleh persekitaran dan
     bukan unsur dalaman.

Ivan Pavlov
                        - Konsep Pelaziman Klasik ‘kajian atas anjing’
                        - perkaitan antara rangsangan dengan gerakbalas air liur.

                     E.L Thorndike
                        - Teori Pelaziman Cuba Jaya
                        - berkaitan ganjaran & denda

2.      Pendekatan Psikoanalitik
                     Sigmund Freud
                        -  tingkahlaku dipengaruhi oleh proses psikologi tidak sadar.
                        - tingkahlaku berdasarkan konflik dalaman,dorongan dan kemauan serta motif tidak sedar.
                       
                        - 3 struktur psikologi:
                        Id
                            – sumber dorongan dan nafsu yang primitif dan diwarisi,
                                mementing diri sendiri serta tidak ada pengaruh dunia
                                luar.
                         Ego
– coba mengawal dorongan dan desakan primitif agar mengikuti kehendak lingkungan
                                    -    berpegang kepada prinsip realiti.

                        Superego
                                    – sumber berasal suara hati.
                                    - boleh berbeda yang baik dan buruk.
                                    - memegang peranan penting dalam hal consience
                                    - id dan superego yang kuat menguasai ego menjadi
                                  konflik dalaman.

3.      Pendekatan Kognitivisme
                 - pemerhatian kepada pemikiran manusia seperti persepsi, penanggapan, kognisi, metakognisi, kemahiran berfikir kritis dan kreatif, kemahiran belajar dan motivasi.

4.      Pendekatan Humanistik
                     Abraham Maslow ( 1970 )
                     - manusia adalah individu yang bebas dan baik untuk berkembang dengan sasaran untuk dicapai.
                     - bertindak karena kemauan dan keperluan.
                     - manusia tidak pernah merasa puas.

                     Roger ( 1956)
                     - Manusia senantiasa mencoba memahami diri, mempengaruhi, dan mengawal perlakuan diri.
                     -  manusia dilahirkan dengan kecenderungan untuk kesempurnaan.

5.      Pendekatan Biologi
                     - peranan sistem saraf bertanggungjawab dalam pemikiran dan pergerakan manusia.
                     - dikenali sebagai pendekatan Biomedik atau Model Penyakit

Beberapa Bentuk / Jenis-Jenis Belajar
Bentuk-bentuk belajar antara lain dapat dikemukakan sebagai berikut :
1.      Bentuk belajar menurut spikis
a.       Belajar dinamik yaitu artinya menghendaki sesuatu secara wajar didalam belajar
b.      Belajar efektif, cirinya belajar menghayati nilai-nilai dari obyek yang dihadapi melalui alam perasaan
c.       Belajar kognitif, cirinya dalam mempergunakan bentuk-bentuk prestasi yang mewakili obyek-obyek yang dihadapi
2.      Bentuk-bentuk belajar menurut materi yang dipelajari
a.       Belajar teoritis
b.      Belajar teknis
c.       Belajar bermasyarakat
d.      Belajar estetis, cenderung bertujuan membentuk kemampuan menciptakan dan menghayati keindahan diberbagai bidang kesenian.
3.      Bentuk- bentuk belajar yang tidak begitu disadari
a.       Belajar insidental : ini cirinya langsung bila orang mempelajari sesuatu dengan tujuan tertentu tetapi di samping itu juga belajar hal-hal lain yang sebenarnya tidak menjadi sasaran.
b.      Belajar tersembunyi
c.       Belajar mencoba-coba

Motivasi Belajar
Motif, motivasi dan motivasi belajar. Motif adalah : daya penggerak di dalam diri orang untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu.  Motivasi ialah motif yang sudah menjadi aktif pada saat-saat tertentu, motivasi belajar adalah dorongan yang mana dapat memberikan rasa belajar dengan tekun kepada peserta didik.
Motif dan motivasi berkaitan erat dengan penghayatan sesuatu kebutuhan. Kaitan itu tertampung dalam istilah “lingkungan motivasi”.

Transfer Belajar
Transfer belajar adalah : pemindahan / pengalihan hasil belajar yang diperoleh dalam bidang studi yang satu ke bidang studi yang lain, atau kehidupan sehari-hari di luar lingkungan sekolah.
Beberapa pandangan tentang transfer belajar, dalam hal ini terdapat beberapa teori antara lain :

1.      Teori disiplin formal
Pandangan ini bertitik tolak pada pandangan aliran psikologis, daya tentang psike/kejiwaan manusia, psike itu dipandang sebagai kumpulan dari sejumlah bagian / daya-daya yang berdiri sendiri. Seperti daya berfikir, daya mengingat, daya kemauan, daya merasa, dan lain-lain.
2.      Teori elemen identik
Suatu unsur di bidang studi yang satu ke unsur yang sama antara bidang-bidang study.
3.      Teori generalisasi
Berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk menangkap struktur pokok.
Faktor-faktor yang berperan dalam transfer belajar.
1.      Proses belajar
2.      Hasil belajar
3.      Bahan / materi bidang-bidang studi
4.      Faktor-faktor subyektifitas di pihak siswa
5.      Sikap dan usaha guru



Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Setiap makhluk hidup pasti mempunyai masalah. Adapun beberapa cara yang harus ditempuh dalam problem solving mulai dari sederhana sampai yang paling rumit adalah :
1.      Kelakuan yang tidak dipelajari (instink) dan pembiasaan
2.      Trial and error yang membudaya
3.      Dengan insight (pemahaman)
4.      Vicarious, behavior (dalam hati), dan
5.      Cara ilmiah
Kalau pada binatang pemecahan masalah dapat menggunakan cara-cara (1), (2), dan (3) sedangkan pada manusia menggunakan kelima cara tadi, akan tetapi cara (1), dan (2) sering dipergunakan pada tahap kanak-kanak.

1 komentar:

  1. mbak, ini bukannya karya tulis populer ya ? kan kalo karya tulis ilmiah harus ada penelitiannya. ini kk ngga ada ya ??

    BalasHapus