A.
Pengertian
Psikologi Pendidikan
Berasal dari dari bahasa Yunani
‘psyche’ yaitu jiwa dan ‘logos’ yaitu kajian mengenai sesuatu. Psikologi adalah
kajian mengenai proses mental dan pemikiran, berhubung tingkahlaku manusia dan
hewan, pola pemikiran, perlakuan seseorang dan kebijaksanaan manusia.
Psikologi pendidikan adalah suatu studi
kejiwaan dari bidang pendidikan/studi dari bidang pendidikan yang akhirnya
diarahkan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pendidikan dan
pengajaran.
B.
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
SEBAGAI DISIPLIN ILMU
Psikologi pendidikan, bisa dipahami
sebagai “study tentang proses pendidikan dari sudut tinjauan psikologi”. Hal ini dapat lihat apakah psikologi
pendidikan sudah memenuhi syarat-syarat berikut:
1.
Harus mempunyai obyek
2.
Harus mempunyai metode khusus
3.
Harus mempunyai ruang lingkup
studi yang jelas
4.
Harus mempunyai nilai guna dan
manfaat
Obyek Psikologi Pendidikan
1.
Obyek material, yaitu bersifat
umum, yang juga menjadi obyek kebersamaan ilmu-ilmu umum lainnya yang sejenis,
(obyek dari ilmu induknya).
2.
Obyek formal yaitu bersifat
khusus yang hanya menjadi sasaran studi tersendiri dari ilmu yang bersangkutan
dan berbeda dari obyek-obyek ilmu lainnya, ini keduanya merupakan penghayatan
tingkah laku manusia.
Ruang lingkup Psikologi
Pendidikan
Ialah meliputi :
1.
Masalah perkembangan dan
pertumbuhan individu
2.
Masalah belajar mengajar
3.
Masalah pengukuran dan
penelitian
4.
Masalah bimbingan dan penyuluhan
Kegunaan Psikologi Pendidikan
Secara praktis Psikologi pendidikan
berguna pada mereka yang terlibat dalam proses pendidikan dan pengajar.
a.
bagi perencana pendidikan
b.
bagi para guru
c.
bagi para orang tua
C. PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN
Antara kata pertumbuhan dan
perkembangan keduanya mempunyai arti yang berbeda karena suatu yang tumbuh
adalah suatu yang bersifat material dan kuantitatif sedangkan yang berkembang
adalah suatu yang bersifat fungsional dan kuantitatif.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan.
Ada garis besar yang merupakan faktor
terpengaruhnya pertumbuhan dan perkembangan pada seorang anak.
1.
Faktor Intern, faktor yang
muncul dari dalam diri anak / dari keturunan.
2.
Faktor Ekstern, faktor yang
muncul dari luar diri anak / dari pengalaman dan interaksinya dengan
lingkungan.
Dan ada juga kedua faktor tadi di dalam hal ini ada tiga
teori :
1.
Teori Rativisme, berpendapat bahwa
sejak lahir anak telah memiliki sifat-sifat / dasar-dasar tertentu.
2.
Teori Empirisme, berpendapat
bahwa sejak lahir anak tidak memiliki sifat-sifat / dasar-dasar tertntu
semata-mata ditentukan faktor dari luar.
3.
Teori Konvergensi, berpendapat
bahwa pertumbuhan dan perkembangan anak itu ditentukan sebagai akibat
interaksi.
Prinsip-prinsip Perkembangan.
1.
Prinsip kesatuan organis
2.
Prinsip tempo dan irama
berkembang
3.
Prinsip pola umum perkembangan
yang sama
4.
Prinsip Konvergensi
5.
Prinsip Kematangan
6.
Prinsip Fungsional
Membina pertumbuhan dan perkembangan anak
Syarat-syarat pokok dalam pembinaan pertumbuhan dan
perkembangan.
1.
Adanya Pembina yang bertanggung
jawab
2.
Tersedianya alat-alat lengkap
3.
Adanya keteraturan artinya :
pembinaan harus diberikan secara terus-menerus
4.
Diperlukan adanya perlindungan
5.
Diperlukan adanya kesabaran dan
ketekunan
D.
PENGERTIAN BELAJAR
Belajar mempunyai banyak arti sangat
luas. Bisa dikatakan bahwa belajar adalah meliputi setiap pengalaman yang
menimbulkan perubahan dalam pengetahuan. Belajar dapat didefinisikan sebagai
“berubahnya kemampuan seseorang untuk melihat, berfikir, merasakan,
melaksanakan sesuatu dan lain-lain”.
Faktor yang mempengaruhi
belajar
1.
Faktor-faktor non sosial
2.
Faktor-faktor sosial dalam
belajar
3.
Faktor-faktor fisiologis dalam
belajar
4.
Faktor-faktor psikologis dalam
belajar
E.
TEORI-TEORI BELAJAR DAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN SEBAGAI DISIPLIN ILMU
Aliran psikologi dan psikologi pendidikan.
1.
Psikologi yang bersifat
spekulatif
2.
Psikologi behavioristik
3.
Psikologi Kognitif
4.
Psikologi humanistik
Dan mengenai teori belajar ini tak
lain karena para ahli tidak puas pendapat, para ahli sebelumnya, dari itu
timbulah teori belajar yang bersifat kognitif . Psikologi kognitif mulai
berkembang dari lahirnya teori gestalt peletak dasar teori gestatif adalah
Wertheimer, yang meneliti tentang pengalaman dan problem solving.
Menurut psikologi gestalt ada
beberapa sifat khusus belajar dengan insight (pengamatan/pemahaman mendadak
antara hubungan terhadap permasalahan) yaitu:
1.
Insight itu tergantung kepada
kemampuan dasar yang berbeda-beda antar anak
2.
Insight itu tergantung kepada
pengalaman yang relevan
3.
Insight itu tergantung
pengaturan secara eksperimental
4.
Insight itu didahului oleh
sesuatu periode yang berbeda-beda
5.
Insight itu dapat diulangi
6.
Insight itu yang pernah
didapatkan, dapat dipakai untuk menghadapi situasi-situasi yang baru.
Teori-Teori
Belajar
Pendekatan-pendekatan dalam teori belajar antara lain
1.
Pendekatan Behaviorisme (
tingkahlaku )
J.B Watson
- memberi tumpuan kepada
tingkahlaku yang boleh dilihat
secara nyata dan tidak
nyata.
- tingkahlaku seseorang
dipengaruhi oleh persekitaran dan
bukan unsur dalaman.
Ivan Pavlov
-
Konsep Pelaziman Klasik ‘kajian atas anjing’
-
perkaitan antara rangsangan dengan gerakbalas air liur.
E.L
Thorndike
- Teori
Pelaziman Cuba Jaya
-
berkaitan ganjaran & denda
2.
Pendekatan Psikoanalitik
Sigmund
Freud
- tingkahlaku dipengaruhi oleh proses psikologi
tidak sadar.
-
tingkahlaku berdasarkan konflik dalaman,dorongan dan kemauan serta motif tidak
sedar.
-
3 struktur psikologi:
Id
– sumber dorongan
dan nafsu yang primitif dan diwarisi,
mementing diri
sendiri serta tidak ada pengaruh dunia
luar.
Ego
– coba mengawal dorongan dan desakan primitif agar
mengikuti kehendak lingkungan
- berpegang kepada prinsip realiti.
Superego
–
sumber berasal suara hati.
- boleh berbeda yang baik dan buruk.
-
memegang peranan penting dalam hal consience
-
id dan superego yang kuat menguasai ego menjadi
konflik
dalaman.
3.
Pendekatan Kognitivisme
-
pemerhatian kepada pemikiran manusia seperti persepsi, penanggapan, kognisi,
metakognisi, kemahiran berfikir kritis dan kreatif, kemahiran belajar dan
motivasi.
4.
Pendekatan Humanistik
Abraham
Maslow ( 1970 )
-
manusia adalah individu yang bebas dan baik untuk berkembang dengan sasaran
untuk dicapai.
-
bertindak karena kemauan dan keperluan.
- manusia
tidak pernah merasa puas.
Roger (
1956)
-
Manusia senantiasa mencoba memahami diri, mempengaruhi, dan mengawal perlakuan
diri.
- manusia dilahirkan dengan kecenderungan untuk
kesempurnaan.
5.
Pendekatan Biologi
-
peranan sistem saraf bertanggungjawab dalam pemikiran dan pergerakan manusia.
- dikenali
sebagai pendekatan Biomedik atau Model Penyakit
Beberapa Bentuk / Jenis-Jenis Belajar
Bentuk-bentuk belajar antara lain dapat dikemukakan
sebagai berikut :
1.
Bentuk belajar menurut spikis
a.
Belajar dinamik yaitu artinya
menghendaki sesuatu secara wajar didalam belajar
b.
Belajar efektif, cirinya
belajar menghayati nilai-nilai dari obyek yang dihadapi melalui alam perasaan
c.
Belajar kognitif, cirinya dalam
mempergunakan bentuk-bentuk prestasi yang mewakili obyek-obyek yang dihadapi
2.
Bentuk-bentuk belajar menurut
materi yang dipelajari
a.
Belajar teoritis
b.
Belajar teknis
c.
Belajar bermasyarakat
d.
Belajar estetis, cenderung
bertujuan membentuk kemampuan menciptakan dan menghayati keindahan diberbagai
bidang kesenian.
3.
Bentuk- bentuk belajar yang
tidak begitu disadari
a.
Belajar insidental : ini
cirinya langsung bila orang mempelajari sesuatu dengan tujuan tertentu tetapi
di samping itu juga belajar hal-hal lain yang sebenarnya tidak menjadi sasaran.
b.
Belajar tersembunyi
c.
Belajar mencoba-coba
Motivasi Belajar
Motif, motivasi dan motivasi belajar.
Motif adalah : daya penggerak di dalam diri orang untuk melakukan
aktifitas-aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu. Motivasi ialah motif yang sudah menjadi aktif
pada saat-saat tertentu, motivasi belajar adalah dorongan yang mana dapat
memberikan rasa belajar dengan tekun kepada peserta didik.
Motif dan motivasi berkaitan erat
dengan penghayatan sesuatu kebutuhan. Kaitan itu tertampung dalam istilah
“lingkungan motivasi”.
Transfer Belajar
Transfer belajar adalah : pemindahan
/ pengalihan hasil belajar yang diperoleh dalam bidang studi yang satu ke bidang
studi yang lain, atau kehidupan sehari-hari di luar lingkungan sekolah.
Beberapa pandangan tentang transfer
belajar, dalam hal ini terdapat beberapa teori antara lain :
1.
Teori disiplin formal
Pandangan ini bertitik tolak pada
pandangan aliran psikologis, daya tentang psike/kejiwaan manusia, psike itu
dipandang sebagai kumpulan dari sejumlah bagian / daya-daya yang berdiri
sendiri. Seperti daya berfikir, daya mengingat, daya kemauan, daya merasa, dan
lain-lain.
2.
Teori elemen identik
Suatu unsur di bidang studi yang satu
ke unsur yang sama antara bidang-bidang study.
3.
Teori generalisasi
Berkaitan dengan kemampuan seseorang
untuk menangkap struktur pokok.
Faktor-faktor yang berperan dalam transfer
belajar.
1.
Proses belajar
2.
Hasil belajar
3.
Bahan / materi bidang-bidang
studi
4.
Faktor-faktor subyektifitas di
pihak siswa
5.
Sikap dan usaha guru
Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Setiap makhluk hidup pasti mempunyai
masalah. Adapun beberapa cara yang harus ditempuh dalam problem solving mulai
dari sederhana sampai yang paling rumit adalah :
1.
Kelakuan yang tidak dipelajari
(instink) dan pembiasaan
2.
Trial and error yang membudaya
3.
Dengan insight (pemahaman)
4.
Vicarious, behavior (dalam
hati), dan
5.
Cara ilmiah
Kalau pada binatang pemecahan masalah
dapat menggunakan cara-cara (1), (2), dan (3) sedangkan pada manusia
menggunakan kelima cara tadi, akan tetapi cara (1), dan (2) sering dipergunakan
pada tahap kanak-kanak.
mbak, ini bukannya karya tulis populer ya ? kan kalo karya tulis ilmiah harus ada penelitiannya. ini kk ngga ada ya ??
BalasHapus