4/06/2013

KONTRIBUSI ICT PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN IPS YANG BERKARAKTER


LATAR BELAKANG
Kualitas sumber daya manusia bangsa Indonesia saat ini masih sangat rendah jika  dibandingkan dengan negara lain bahkan dengan sesama anggota ASEAN. Salah satu  faktor utama rendahnya kualitas sumber daya manusia ini tentu berhubungan dengan dunia  pendidikan nasional. Program pendidikan nasional yang dirancang diyakini belum berhasil  menjawab harapan dan tantangan masa kini maupun di masa depan.
Dalam menghadapi harapan dan tantangan di masa depan, pendidikan merupakan  sesuatu yang sangat berharga dan dibutuhkan. Pendidikan di masa depan memainkan  peranan yang sangat fundamental di mana cita-cita suatu bangsa dan negara dapat diraih.  Bagi masyarakat suatu bangsa, pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang akan  menentukan masa depannya.
Menghadapi masa depan yang sudah pasti diisi dengan arus globalisasi dan  keterbukaan serta kemajuan dunia informasi dan komunikasi, pendidikan akan semakin  dihadapkan terhadap berbagai tantangan dan permasalahan yang lebih rumit dari pada  masa sekarang atau sebelumnya. Untuk itu, pembangunan di sektor pendidikan di masa  depan perlu dirancang sedini mungkin agar berbagai  tantangan dan permasalahan tersebut  dapat diatasi. Dunia pendidikan nasional perlu dirancang agar mampu melahirkan generasi  atau sumber daya manusia yang memiliki keunggulan pada era globalisasi dan  keterbukaan arus informasi dan kemajuan alat komunikasi yang luar biasa. 
Pendidikan terus berupaya menyesuaikan dengan perkembangan dan tuntutan global, tak terkecuali pola pendidikan IPS. Penggunaan ICT dalam pendiidkan IPS dapat dijadikan sebagai alternatif untuk penyelenggaraan pendidikan IPS dan para guru profesional. Untuk menunjang masuknya TI di sekolah, pemerintah secara bertahap membantu sekolah-sekolah dengan memberikan perangkat hardaware komputer sebagai alat praktek dan ditunjang dengan diberikannya BOM (bantuan perasional Manajemen) yang salah satunya harus dibelanjakan untuk membeli software komputer untuk menunjang pembelajaran TI dan penguasaan materi pelajaran IPS dengan bantuan TI. Dengan demikian jelas bahwa kebutuhan bahan pembelajaran berbasis ICT sebagai alat untuk membantu siswa menguasai TI dan materi pelajaran IPS dengan lebih cepat, menyenangkan dan meningkatkan hasil belajar, menjadi kebutuhan yang mendesak untuk tercapainya kualitas pembelajaran pendidikan IPS yang diharapkan.
Pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan akhir-akhir ini digalakkan oleh pemerintah dengan memanfaatkan Information and Communication Technology (ICT). Pemanfaatan ICT ini secara umum bertujuan menghubungkan murid-murid dengan jaringan pengetahuan dan informasi. Selain itu mengembangkan sikap dan kemampuan murid-murid untuk belajar terutama belajar IPS sepanjang hidup (life-long education), meningkatkan kinerja guru IPS dalam bidang ICT. Pada akhimya akan mengubah sekolah di Indonesia menjadi institusi pembelajaran yang kreatif dan dinamis dengan murid-murid menjadi pembelajar yang lebih termotivasi, selalu ingin tahu, dan kreatif.
Hal-hal yang perlu dilakukan dalam rangka pemanfaatan ICT ini adalah dengan menyediakan prasarana dan fasilitas TIK untuk siswa dan guru yang memungkinkan mereka mengakses informasi, mendorong pemain kunci dalam sistem sekolah dalam menjalankan peran baru mereka, terutama dalam hal ini adalah guru. Di samping itu juga, sekolah mengintegrasikan TIK dalam pendidikan sekolah melalui kurikulum yang sesuai dan dukungan sumberdaya dan mendorong tumbuhnya lingkungan berbasis komunitas yang kondusif terhadap manajemen perubahan.
Dari realitas di atas ada beberapa hal yang patut di cermati secara arif berkaitan dengan pemanfaatan ICT ini. Hal ini berkaitan dengan implementasi di lapangan. Pertama, kemampuan sekolah untuk melengkapi fasilitas ICT. Kedua, tentang kemampuan sumber daya manusia khususnya guru dalam pemanfaatnan ICT. Ketiga, lingkungan sosial yang kurang mendukung terhadap pernanfaatan ICT.
Dalam Kurikulum Pendidikan  fungsi dan tujuan ilmu sosial antara lain mengembangkan nilai dan sikap serta keterampilan sosial siswa untuk dapat menelaah kehidupan sosial yang dihadapi sehari-hari serta menumbuhkan rasa bangga dan cinta terhadap perkembangan masyarakat Indonesia sejak masa lalu hingga masa kini.
Berdasarkan fungsi dan tujuan di atas pembelajaran IPS sebaiknya dimulai dari lingkungan terdekat yang ada di sekitar siswa, mulai dari dirinya sendiri, keluarga, tetangga, lingkungan sekolah, masyarakat setempat kehidupan bernegara sampai menjadi bagian dari dunia. Tentunya dengan materi yang disesuaikan dengan dunia anak yang memandang dirinya sebagai pusat lingkungan yang merupakan suatu keseluruhan dengan pemaknaan secara holistik yang berangkat dari hal yang bersifat konkrit.
Untuk itu guru harus kreatif dalam mendesain metode pembelajaran dengan menggunakan ICT untuk lebih disenangi dan bermakna bagi siswa sehingga siswa dapat menghubungkan konsep yang dipelajarinya dengan dunia anak dalam kehidupannya sehari-hari. Dengan demikian diharapkan siswa dapat lebih mudah memahami materi yang diberikan.
Pendidikan IPS berkarakter adalah salah satu upaya agar pendidikan yang diserap oleh anak didik makin berkualitas. Hanya saja jangan sampai kita pandai menciptakan slogan tetapi gagal dalam implementasinya. Sering kali pendidikan IPS hanya dipandang sebagai elemen pengejar materi sehingga kurikulum dan manajemen sekolahan juga berorientasi materi dan melupakan karakter anak didik serta karakter budaya bangsa.
Untuk itulah, pencanangan pendidikan IPS berkarakter sesuai dengan tuntutan masyarakat. Selain butuh dukungan materi kurikulum, penerapan pendidikan IPS berkarakter juga sangat dibutuhkan regulasi sehingga kebijakannya tidak gampang berubah-ubah. Payung hukum akan membuat dan menjamin keberlangsungan kebijakan pendidikan IPS berkarakter. Apalagi kondisi sebagian generasi penerus bangsa ini sudah dalam taraf memprihatinkan sehingga perlu dibangunkan kembali semangat karakter bangsa lewat pendidikan IPS di sekolahan. 
Pendidikan IPS tidak lagi hanya dipandang sebagai modal untuk merengkuh materi namun jauh lebih bermakna manakala menjadi pembentuk karakter anak didik. Kurikulum pendidikan IPS berkarakter harus bisa menyelaraskan semangat menjiwai semangat nasionalisme dan mengoptimalkan potensi yang dimiliki anak didik. Dibutuhkan kerja keras dari semua pihak agar program pendidikan IPS berkarakter yang telah dirancang ini akan memberikan manfaat bagi anak didik.
Lebih jauh, pendidikan IPS akan menjadi elemen perawat semangat berbangsa dengan menggali potensi yang dimiliki. Maka seluruh jajaran yang berkecimpung dalam pendidikan IPS harus bisa menyukseskan program pendidikan IPS berkarakter. Pembelajaran IPS berkarakter mempunyai basic concepts seperti universalitas, evolusi, keberagaman, keberlangsungan, interaksi, persaingan, kerja sama, dan adaptasi. Oleh karena itu pentingnya pendidikan IPS berkarakter di era globalisasi melalui pemanfaatan ICT dalam proses pembelajaran IPS  untuk membentuk karakter berkabangsaan untuk kemajuan pendidikan dan bangsa.

DAFTAR PUSTAKA
Azra, Azyumardi. Agama, Budaya, dan Pendidikan Karakter Bangsa. 2006
Elkind, David H. dan Sweet, Freddy. How to Do Character Education. Artikel yang diterbitkan pada bulan September/Oktober 2004.

Suyatno; Sumedi, Pudjo, dan Riadi, Sugeng (Editor). Pengembangan  Press, 2009.
Profesionalisme Guru: 70 Tahun Abdul Malik Fadjar. Jakarta: UHAMKA

Somantri, M.N. (2001). Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung : PPS-UPI dan PT. Remadja Rosda Karya.

Lickona, Tom; Schaps, Eric, dan Lewis, Catherine. Eleven Principles of Effective Character Education. Character Education Partnership, 2007.
http://prasetya.brawijaya.ac.id/jul08.html#yamandu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar